"Orang yang sukses tidak akan mengeluh bagaimana jika gagal, melainkan berusaha bagaimana untuk berhasil"

Universitas Gunadarma

Pengunjung

Sabtu, 12 Oktober 2013

SURAT PERMOHONAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN



SURAT PERMOHONAN KERJA PRAKTEK
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN

Kepada Yth:
Ketua Program Studi
Manajemen Keuangan
Akademi Pimpinan Perusahaan Jakarta

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

N a m a                : .................................................
Nomor Mhs.        : .................................................
Program Studi     : Manajemen Keuangan
Alamat Asal         : ................................................
Alamat Jakarta     : ................................................
No. Telp               : ................................................

Mengajukan permohonan untuk melaksanakan Tugas Kerja Praktek pada    :

Perusahaan           : .................................................
Alamat                 : .................................................
                                                  .................................................
Mulai Bulan         : .................................................
Judul                    :
..................................................................................................................................................................................................................................................................
Dosen Pembimbing     : ...........................................................................(diisi sek. Prodi)

Nomor Surat               : ......../SJ-IND.6.4./MAR/......../.... ...                  (diisi sek. Prodi)

Adapun persyaratan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut :
1.        Telah menempuh  88 SKS dengan IPkumulatif  ≥ 2,00 dan nilai maksimal 2 (dua) mata kuliah yang bukan mata kuliah andalan, dengan dibuktikan dengan transkrip sementara.
2.        Bukti pembayaran SPP semester I s.d V
3.        Menyerahkan cek list  kerja praktek.
4.        Proposal Kerja Praktek jika diperlukan.
5.        Pada saat yang sama mahasiswa hanya diijinkan mengajukan permohonan Kerja Praktek pada I (satu) tempat.
Demikian permohonan ini saya buat, atas terkabulnya permohonan ini diucapkan terima kasih.
                                                                       
Jakarta,.......,.................................
                                                                                                               Hormat saya,
                                                                                               


                                                                                                    _________________

Minggu, 06 Oktober 2013

KEWIRAUSAHAAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PADA USAHA KRIPIK SINGKONG BALADO BPK. ROCHMAN



KEWIRAUSAHAAN
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PADA
USAHA KRIPIK SINGKONG BALADO BPK. ROCHMAN



 

 
Yudha Parna Krismanto
                     2010.4.19274
        MANAJEMEN KEUANGAN

  
AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
Jalan. Timbul No. 34 Cipedak Jagakarsa Jakarta Selatan 12630
Telp. (021) 7872740 Fax (021) 7271847
2012








BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Negara Indonesia dikenal sangat kaya akan keberanekaragaman sumber alamnya. Tidak hanya sampai disitu saja dimulai dari kebudayaan, suku bangsa, bahasa, agama dan ras memiliki kemajemukan yang sangat tinggi sehingga bangsa Indonesia dikenal dengan sebutan “Zamrud Khatulistiwa”.
Salah satu hasil dibidang pertanian yang memang sudah ada sejak dari zaman nenenk moyang, dimana hasil pangan ini sering digunakan sebagai bahan pokok pangan juga menjadikannya sebagai urutan teratas untuk dijadikan sebagai sumber pemasukan bagi negara Indonesia. Tentunya kita sudah mengenal apa komoditi yang dimaksud tersebut, yaitu tanaman singkong. Tanaman ini mempunyai multi guna ini mempunyai banyak fungsi, seperti untuk kebutuhan pokok, makanan cemilan, snack, dan komoditi lainnya. Selain hasil tanaman daunnya bisa digunakan untuk bahan sayuran juga singkong yang berada pada akarnya bisa diolah menjadi makanan ringan seperti keripik singkong.
Hampir diseluruh wilayah Nusantara kita banyak menjumpai tanaman ini, baik itu didesa, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, bahkan sampai ke perkotaan kita masih sering menjumpai tanaman ini. Mengingat tanaman singkong masuk kedalam kategori tanaman tropis dan bisa ditanam mulai dari iklim 210 - 290 sehingga cocok dengan iklim di kepulauan nusantara.
Pada kesempatan ini penulis akan mencoba menguraikan untuk mengambil inisiatif untuk bisa mengembangkan tanaman keripik singkong khususnya lebih fokus kepada produksi makanan ringan atau biasa disebut “keripik singkong”. Keripik singkong mempunyai prospek yang cerah bila mampu mengatur peredarannya baik itu untuk disimpan diwarung, toko, supermarket, koperasi, warung internet. Bahkan penulis berani menyimpulkan makanan ringan ini dalam 3 hari sudah habis ditempat dan pihak penampung penjualan ingin memesan lagi karena keuntungannya sangat cepat didapat tidak seperti jenis makanan yang lainnya meskipun harus tetap memperhatikan tempat mana yang akan memang kondisi pasarnya sangat ramai.


1.2      Peluang dan Potensi Pasar
Berikut akan diuraikan beberapa peluang dari usaha keripik singkong:
Jumlah penduduk Jawa Barat sekitar 35 juta jiwa, tentunya diantara jumlah penduduk itu 50% menyukai makanan ringan keripik singkong.
Pendapatan UMK (Upah Minimum Kota Bandung) Rp. 625.000 tentunya sangat cukup untuk membeli makanan keripik singkong hanya dengan kocek Rp 1.000 – Rp 5.000
Makanan ringan ini sudah mempunyai identitas yang kuat dikalangan para konsumen sehingga sudah tidak asing lagi namanya.
Berikut akan diuraikan beberapa Potensi Pasar dari usaha Keripik singkong:
· Harga lebih murah
· Kualitas lebih baik dengan rasanya yang renyah dan gurih
· Produk baru diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara grosir
· Pengiriman lebih cepat tidak dibutuhkan sumber daya manusia yang terlalu besar seperti
mobil pick-up.


 








BAB II
FAKTA DAN MASALAH
2.1  Fakta
Pada awalnya Bapak Rochman hanyalah seorang pensiunan dari Bank, setelah lama mengganggur ia merasakan kejenuhan. Akhirnya ditahun 1999 ia mencoba merintis perusahaan yang bernama CV. CIPTA MUSTIKA perusahaan ini bergerak pada pembuatan parkuete floring dan pada tahun 2003 ia juga mulai merambah pembuatan kursi dan meja belajar mini untuk anak-anak. Setelah berjalannya usaha tersebut beberapa tahun kemudian tepatnya tahun 2007  Bpk. Rochman membuka usaha lagi yaitu produsen bakso ikan tapi usaha ini mengalami kegagalan ditengah usahanya dan akhirnya ia tidak melanjutkan usahanya tersebut dan fokus pada perusahaannya.
Saat hebohnya keripik singkong pedas yang menawarkan level kepedasan berbeda, Bapak Rochman mempunyai ide untuk mencoba bisnis serupa tetapi dengan produk yang berbeda dengan kripik tersebut dan akhirnya terpikirlah untuk membuat kripik singkong baladao dengan harga terjangkau untuk pangsa pasar menengah kebawah. Usaha ini berdiri di Cisaat, Sukabumi dengan permodalan sekitar 8 juta, dilihat dari usahanya jenis usaha ini merupakan usaha rumahan (home industry) karena tempat yang masih minim dalam artian dirumah seluas 96M2  dan jumlah karyawan yang masih berjumlah 4 orang.
Cara memproduksi KERIPIK SINGKONG BALADO ala “Bapak Rochman” :
Alur produksi:
1.   SINGKONG : Di Indonesia ada 160 jenis singkong dan dari sukabumi lah singkong yang dipilih karena qualitasnya yang lebih baik dari singkong dari daerah lain.
2.  QUALITY CONTROL : Singkong didistribusikan kemudian disortasi.Dimana dari Singkong tersebut pasti ada salah satu atau beberapa yang mengalami Kerusakan, pahit, dll yang tidak masuk standar bahan baku.
3.  PENGGUDANGAN : Setelah diadakan sortase, singkong kemudian digudangkan di tempat yang teduh,tertata rapi dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Karena bisa mengakibatkatkan singkong tersebut menjadi layu
4.  PENGUPASAN : Pengupasan kulit singkong dilakukan dengan menggunakan pisau tajam agar hasil potongan sesuai dengan tehnik memotong yang telah diterapkan untuk menghasilkan potongan singkong yang baik. Maka pisau yang akan dipergunakan harus diasah terlebih dahulu agar tekstur singkong yang akan diproduksi tidak lecet, tentunya tidak banyak terbuang.
5.  PENCUCIAN : Pencucian singkong dilakukan dengan memegang singkong tersebut dengan menggunakan air yang mengalir. Sehingga singkong benar-benar bersih dari kotoran tanah dan tentunya Higienis. Sesuai dengan standar dari Dinas Kesehatan dan POM.
6.  PENIRISAN : Hasil cucian singkong tersebut dimasukkan kedalam tempat atau wadah yang berlubang. Supaya air dari sisa pencucian singkong bisa mengalir keluar dengan lancar dan akan menghasilkan singkong yang bersih dan kering.
7.  PEMOTONGAN : Singkong hasil cucian yang telah benar-2 tiris/ kering kemudian dirajang satu persatu untuk dijadikan keripik dengan potongan selera kita. Tapi yang biasa di gunakan adalah potongan bulat atau menurut bulatnya singkong tersebut
8. PENIRISAN : Hasil dari pemotongan singkong tersebut ditata sedemikian rupa sehingga tidak banyak yang lengket /kemel. Sehingga dalam proses penggorengan tidak banyak yang lengket pula.
9.  PENGGORENGAN : Penggorengan Singkong dilakukan dalam kwali besar selama kurang lebih3 menit dengan menggunakan minyak goreng berkwalitas yang berasal Kopra.
10. PENIRISAN : Keripik singkong yang sudah benar-benar matang didangkat kemudian ditiriskan minyaknya diatas drum penirisan. Ini dilakukan agar keripik tidak banyak mengandung minyak/basah.
12. PENDINGINAN 1 : Keripik singkong yang sudah tiris dari minyak ditampung kedalam drum stanleees supaya uap panasnya hilang/dingin.
11. PEMBUMBUAN : setelah dingin dan minyak tiris lalu kripik dibumbui oleh bumbu balado yang telah dubuat sebelumnya dengan komposisi : cabe merah besar, cabe kriting, bawang putih, garam, gula jawa, gula pasir.
13. PENDINGAN 2 : Keripik singkong yang sudah didinginkan 1 dituang ke meja sortir supaya benar-benar dingin dan siap dikemas.
14. SORTASE : kripik disortir apakah terdapat kripik yang tidak layak kemas ( tidak kena bumbu)
 15. LABELLING : Sebelum keripik singkong dikemas, dipersiapkan terlebih dahulu plastik pembungkusnya ukuran 3 x 4 cm dan 200gr.
16. PEGEPACKAN : Plastik yang telah siap dipergunakan untuk membungkus keripik yang sudah disortir.
17. PENGGUDANGAN : Tahap akhir sebelum peoduk dipasarkan disimpan dalam gudang, dan disusun rapi di atas papan / palet kayu yang berjajar agar tidak terjadi kontak langsung dengan lantai yang dapat mengakibatkan kerusakan pada produkkarena suhu lantai lembab.
18.  DISTRIBUSI : Keripik singkong yang telah digudangkan siap didistribusikan ke market-market dengan menggunakan armada motor dan Mobil.


2.2  Masalah
a. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
Usaha keripik singkong balado ini memerlukan modal untuk mengembangkan usahanya.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.
 Terkait dengan hal ini, UKM juga menjumpai kesulitan dalam hal akses terhadap sumber pembiayaan. Selama ini yang cukup familiar dengan mereka adalah mekanisme pembiayaan yang disediakan oleh bank dimana disyaratkan adanya agunan. Terhadap akses pembiayaan lainnya seperti investasi, sebagian besar dari mereka belum memiliki akses untuk itu. Dari sisi investasi sendiri, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk UKM, antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur, dan iklim usaha.

b. Lemahnya Jaringan Usaha
Distribusi keripik ini hanya diwilayah sukabumi saja karena terbatasnya jaringan usaha.
 Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik.

c. Iklim Usaha Yang Belum Kondusif
     Banyaknya usaha sejenis yang menimbulakan persaingan pasar yang tidak sehat.
 Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari tahun ke tahun selalu dimonitor dan dievaluasi perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan produk domestik brutto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal tetap brutto (investasi). Keseluruhan indikator ekonomi makro tersebut selalu dijadikan acuan dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
 Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar.
Kendala lain yang dihadapi oleh UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak terkait dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti UKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar.

d. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
 Alat-alat yang digunakan masih sederhana dan tempat usaha juga masih dikatakan belum baik. Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.

e. Ketahanan Pendek
Dikarenakan pengemasan yang masih manual jadi keripik mudah layu dalam waktu 1 bulan. Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.


f. Akses Pasar Yang Masih Terbatas
Minimnya akses pasar menyebabkan produk sulit masuk kepasaran. Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.


g. Terbatasnya Akses Informasi
Keripik singkong ini tidak mampu sebagai hasil dari UKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik. Selain akses pembiayaan, UKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UKM, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UKM dengan produk lain dalam hal kualitas.

Sabtu, 05 Oktober 2013

STRATEGY PENGEMBANGAN NUGGET JAMUR TIRAM




Analisis dan alternatif-alternatif strategi merupakan tahapan awal untuk mempertimbangkan strategi apa dan memilih yang mana yang akan dipilih perusahaan. Analisis tersebut dilakukan sebagai formulasi strategi dan disajikan dalam matiks SWOT. Dilihat dari segala aspek, secara keseluruhan analisis SWOT terhadap nugget jamur tiram adalah sebagai berikut.
1.                  Strength
a.         Bahan yang digunakan kaya akan kandungan gizi.
b.         Bahan baku jamur yang mudah didapat dan harganya relatif murah.
c.     Banyak diminati oleh masyarakat karena rasanya yang unik dan tekstur seperti daging ayam, dan khasiatnya yang baik bagi tubuh.
d.        Aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan vegetarian.
e.         Harga nugget jamur sangat bersaing dan lebih murah dibanding nugget ayam.
2.                  Weakness
a.         Dominasi segmented pasar pada produk Nugget ayam.
b.      Kurangnya pengetahuan masyarakat akan nugget jamur, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
c.         Kesulitan sumber dana untuk perintisan dan pengembangan usaha.

3.                  Opportunity
a.         Masih sedikit olahan makanan yang berbahan dasar jamur dalam bentuk Nugget.
b.         Sedikitnya pesaing yang membuat Nugget berbahan dasar jamur.
c.     Penetrasi pasar atau baru mulai memasuki pasar kemungkinan berkembang jangka panjang sangat besar.
4.                  Threat
a.         Adanya usaha sejenis namun dengan bahan baku yang berbeda.
b.   Penyebaran pemasaran yang belum meluas, sehingga penjualan dan pengenalan belum maksimal.
c.         Kemungkinan berkurangnya bahan baku dikarenakan berkurangnya lahan untuk tanaman tersebut.