"Orang yang sukses tidak akan mengeluh bagaimana jika gagal, melainkan berusaha bagaimana untuk berhasil"

Universitas Gunadarma

Pengunjung

Rabu, 30 September 2015

Tulisan 1 : Kenaikan Dollar dan Solusi Untuk Mengatasinya

        
       Nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan mengalami depresiasi  yang cukup tajam terhadap dollar hingga melebihi Rp 14 ribu per dollar. Pelemahan tersebut juga dialami oleh beberapa mata uang Asia  seperti Rupee India, Ringgit Malaysia dan Peso Filipina dengan tingkat pelemahan yang bervariasi.
         Dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan harga barang-barang impor menjadi lebih mahal. Barang konsumsi seperti pangan dan elektronik misalnya, mengalami kenaikan harga yang signifikan. Beban industri yang bergantung pada bahan baku dan barang modal impor seperti industri farmasi dan tekstil, juga semakin berat. Agar tetap untung mereka terpaksa menaikkan harga jual produk mereka.
          Bukan itu saja, pelemahan Rupiah juga berimbas pada peningkatan beban utang luar negeri baik swasta maupun pemerintah. Di sisi lain, nilai inflasi yang meningkat pasca penaikan BBM oleh Pemerintah membuat investor khususnya di sektor finansial cenderung khawatir akan kondisi makro ekonomi Indonesia.  Tingginya ekspektasi inflasi tersebut  membuat suku bunga (yield) obligasi pemerintah naik tajam. untuk obligasi tenor 10 tahun misalnya, naik hingga tiga persen dalam dua bulan terakhir. Akibatnya, beban APBN semakin berat akibat sebagian besar pembiayaan defisit ditutupi dengan utang khususnya melalui penerbitan obligasi.
         Faktor lain yang membuat rupiah terus tertekan  adalah neraca perdagangan yang terus mengalami defisit dalam beberapa kuartal terakhir. Salah satu penyumbang defisit tersebut, adalah nilai impor minyak mentah dan BBM jauh melampaui ekspor komoditas tersebut. Konsumsi minyak domestik yang terus melejit, tidak diimbagi dengan peningkatan kapasitas produksi baik lifting maupun pengilangan.



Solusi mengatasi rupiah yang terus melemah terhadap dollar :
1. Memperbaiki defisit transaksi berjalan dengan cara mulai membangun industri-industri substitusi
    impor. Dalam hal ini pembangunan industri jaman Soekarno sebenarnya lebih visioner yaitu
    Soekarno membangun PT Krakatau Steel dimana baja memang dibutuhkan sebagai bahan baku
    yang strategis.
2. Menarik pulang devis hasil ekspor yang sekarang masih banyak parkir di bank-bank luar
    negeridengan cara misalnya membebaskan pajak bunga deposito hasil ekspor tersebut. Kepulangan
    devisa hasil ekspor sangat penting untuk meyangga cadangan devisa Indonesia untuk kepentingan
    BI menstabilkan nilai tukar rupiah.
3. Pemerintah harus mengurangi defisit dengan mengurangi belanja tidak penting dan meningkatkan
    ekspor.



Sumber:
  • http://finance.detik.com/read/2015/08/24/180014/3000029/6/fenomena-super-dollar-akan-berlangsung-hingga-3-tahun-ke-depan
  • http://finance.detik.com/kurs-mata-uang
  • http://finance.detik.com/read/2015/09/23/104907/3026409/6/kemarin-rp-14486-hari-ini-dolar-sudah-rp-14623
  • http://www.kompasiana.com/nugroho_sbm/rupiah-terus-melemah-apa-solusinya_552948eef17e6153598b4598

Tugas 3 - Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen tersebut, sebagai berikut :
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai 
    tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang
    diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
    mencerminkansikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon
    atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan
    tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Selain itu terdapat juga factor – factor lain yang mempengaruhi yaitu :
a.  Kebudayaan.
    Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan
    dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat
    yang ada.
b. Kelas social
    Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal
    tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal.
c. Kelompok referensi kecil
    Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap
    dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan,
    kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll.
d. Keluarga
    Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam
    keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
    • Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
    • Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
    • Siapa yang melakukan pembelian.
    • Siapa pemakai produknya.
e. Pengalaman
    Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku
    selanjutnya.
f. Kepribadian
    Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan
    untuk beringkah laku.
g. Sikap dan kepercayaan
    Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk
    dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan adalah keyakinan
    seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya.
h. Konsep diri
    Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama
    ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.


sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/manajemenpemasaran/bab4_prosespengambilankeputusandanperilakukonsumen.pdf
http://www.slideshare.net/imanmulyana/keputusan-pembelian
http://adindadira.blogspot.co.id/2013/10/analisis-demografi.html

Selasa, 29 September 2015

Tugas 2 : Penggunaan Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi Dalam Strategi Pemasaran


Penggunaan Segmentasi Pasar Dalam Strategi Pemasaran

Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dpilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan usaha
    pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
    dipertimbangkan program-program pemasarannya.
4. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat
    dipertimbangkan program-program pemasarannya.


Pembagian segmen pasar:
1. Segmentasi pasar konsumen, yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri
    konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen
    konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang    berbeda.
2. Segmentasi pasar bisnis, yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan
    konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, daan merek.

Manfaat dan Kelemahan Segmentasi Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif. Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan
    dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang
    diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana
    reaksi pasar cukup besar.

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen
    pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.

Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
• Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di pasar, para
   pemasar barabg-barang   konsumen menjadi bergairah untuk melaksanakannya.
• Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya hidup
   di berbagai toko eceran yang   berbeda.
• Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke segmen pasar
   yang berbeda.
• Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang dilakukan organisasi
   nirlaba dan media.
• Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan dana pada “para
   penyumbang besar”.
• Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas dasar pencarian
   manfaat dan telah berhasil   meningkatkan pengunjung melalui daya tarik promosi khusus.




Analisis Demografi Dalam Strategi Pemasaran

Pada suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan. Data dalam demografi pemasaran dapat terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Jika demografi konsumen telah di lakukan, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi agar demografi yang telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita melakukan analisis atas demografi yang telah kita buat.

Manfaat analisis demografi, yaitu :
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya
    dengan sebaik-baiknya dan dengan    data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan berbagai jenis
    aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain.
4. Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan
    kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Sumber data demografi yang pokok adalah Registrasi Penduduk, Sensus Penduduk, dan Penelitian (Survai). Ada juga sumber yang lainnya, misal: catatan-catatan dan dokumen-dokumen dari instansi pemerintah.



KESIMPULAN

         Segmentasi pasar yaitu membagi bagi target konsumen ke dalam bagian yg sama(homogen) yang akan ditargetkan dalam pemasaran atau produk yang akan dipasarkan nantinya. Dalam segmentasi pasar ini kita bisa mengetahui bagian bagian kelompok yang sudah dikelompokkan, jadi bauran pemasaran konsumen menjadi sangat luas.
        Dalam manfaatnya analisis demografi berguna untuk mengetahui kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain. Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.


Sumber :

http://adindadira.blogspot.co.id/2013/10/analisis-demografi.html

http://pengetahuantentangsegmentasipasar.blogspot.co.id/2012/11/segmentasi-pasar.html

Minggu, 27 September 2015

TUGAS 1 - PERILAKU KONSUMEN SECARA UMUM

Konsumen yaitu orang yang memakai atau menggunakan barang/jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuannya untuk menjual kembali, maka dia disebut sebagai pengecer atau distributor.

Sedangkan Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.



Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan Irrasional.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

Kesimpulan :
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan melibatkan seseorang atau individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.


sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen